biogas adalah energi alternatif yang berasal dari
77 / 100

Halo Semuanyaa!!! Kembali lagi ke artikel saya yang selanjutnya. Pada kali ini kita akan belajar tentang biogas. Biogas adalah energi alternatif yang berasal dari fermentasi bahan organik. Untuk lebih lengkapnya yuk simak baik baik!

Pengertian

biogas adalah energi alternatif yang berasal dari

Biogas adalah energi alternatif yang berasal dari aktifitas atau kegiatan anaerobik atau juga fermentasi dari bahan-bahan organik. Bahan organik yang dimaksud ini termasuk juga itu kotoran hewan,manusia, sampah biodegradable, limbah domestik (rumah tangga) di dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama di dalam sumber energi ini ialah metana serta karbondioksida.

Jika anda ingin mendalami lebih dalam lagi tentang bahan bakar yang lain, kunjungi artikel macam macam bahan bakar.

Kandungan Biogas

Biogas yang dihasilkan dari proses fermentasi limbah organik tidak memiliki kandungan gas yang 100 % bisa terbakar. Produk biogas terdiri dari metana (CH4) 55-75 %, karbondioksida (CO2) 25-45 %, nitrogen (N2) 0-0,3 %, hidrogen (H2) 1-5 %, hidrogen sulfida (H2S) 0-3 %, oksigen (O2) 0,1-0,5 %, dan uap air (Burke, 2001)

Manfaat Biogas

Energi biogas tersebut sangat potensial untuk kemudian dikembangkan disebabkan karna biaya produksinya rendah, misalnya dari peternakan sapi di Indonesia.

Selain dari itu, kenaikan harga elpiji,  peningkatan tarif listrik, kenaikan harga BBM, serta juga kenaikan harga minyak tanah secara signifikan tersebut kemudian juga memberikan dukungan terhadap adanya pengembangan sumber energi alternatif yang murah, berkelanjutan, serta juga pastinya ramah lingkungan.

Teknologi biogas ini merupakan teknologi memanfaatkan proses fermentasi berkelanjutan dari sampah organik dengan secara anaerobik oleh bakteri sehingga kemudian dihasilkan sebuah gas. Untuk proses pengaplikasian serta juga pemasangan instalasi biogas dengan secara sederhana, bisa atau dapat dilakukan dengan melalui tahap awal dengan membuat lubang, selanjutnya kemudian dilakukan pemasangan pipa yakni sebagai penangkap gas methan serta mengalirkan gas.

Alat yang dipakai di dalam pembuatan biogas tersebut sebenarnya tidak terlalu rumit. Bisa juga dibuat yakni dengan memanfaatkan barang-barang bekas rumah tangga.

Biogas yang kemudian dihasilkan dapat atau bisa ditampung di dalam penampung plastik atau juga dipakai langsung pada kompor untuk dapat memasak makanan, kemudian menggerakkan generator listrik, serta lain sebagainya.

Catatan, bahwa untuk dapat memanfaatkan kotoran ternak sapi itu menjadi biogas, maka diperlukan beberapa syarat terkait dengan adanya aspek insfrastruktur, teknis, manajemen serta SDM. Apabila seluruh faktor tersebut dapat atau sudah dipenuhi, maka pemanfaatan kotoran ternak untuk menjadi biogas yakni sebagai penyediaan energi di pedesaan tersebut bisa atau dapat berjalan lebih optimal.

Jika anda kesulitan dalam mencari mesin mesin untuk keperluan tertentu, kunjungi website rumahmesin.com. Disana menjual barang barang yang tentunya akan memudahkan pekerjaan sehari hari kita, yuk buruan di klik!

Melawan Efek Rumah Kaca

Biogas tersebut memberikan manfaat di dalam melawan efek rumah kaca dengan melalui 3 cara, diantaranya :

  1. Menjadi pengganti bahan bakar fosil di dalam energi listrik serta keperluan memasak.
  2. Methana (CH4) yang kemudian dihasilkan oleh kotoran ternak tersebut  merupakan gas penyebab terbesar efek rumah kaca, bahkan lebih besar apabila dibandingkan CO2. Pembakaran methana di biogas tersebut bisa atau dapat mengurangi jumlah methana di udara.
  3. CO2 yang kemudian dihasilkan dari pembahakaran metana dapat diserap oleh tumbuhan serta kemudian menghasilkan oksigen yang melawan efek rumah kaca.
  4. Keuntungan ekonomis serta juga meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

Menjaga Alam Tetap Lestari

Biogas ini merupakan solusi permasalahan energi murah serta tidak mencemari lingkungan. Dengan berdasarkan hasil temuan mahasiswa KKN (1995) sreta Penelitian Kecamatan Rawan di Magetan (1995) pada desa Plangkrongan, bahwa rata-rata tiap-tiap rumah penduduk pada daerah itu mempunyai 1-3 ekor sapi.

Setiap harinya, rata-rata 1 ekor sapi tersebut kemudian menghasilkan kotoran sebanyak 30 kg. Apabila pada daerah tersebut terdapat 2.000 ekor sapi, maka untuk hal tersebut setiap hari akan dapat terkumpul 60 ton kotoran.

Kotoran yang menumpuk itu hanya dibiarkan oleh warga sehingga kemudian terbawa oleh air serta masuk ke dalam tanah atau juga sungai yang menjadikan air tanah serta air sungai tercemar. Padahal kotoran sapi tersebut mengandung racun serta bakteri coli yang membahayakan kesehatan manusia serta juga lingkungannya.

Apabila limbah kotoran sapi tersebut dapat atau bisa dimanfaatkan menjadi biogas, tentu desa tersebut kemudian dapat mandiri dalam bidang energi untuk keperluan di dalam rumah tangga serta lainnya.

Alasan Biogas Dapat Dijadikan Energi Alternatif

1. Sumber daya yang tidak terbatas 

Seperti yang kita tahu, biogas dihasilkan dari reaksi gas metan yang berasal dari kotoran binatang. Tentu sumber daya seperti ini bisa kita dapatkan secara terus-menerus dari binatang-binatang peternakan. Tidak seperti minyak dan gas yang semakin lama semakin sulit didapatkan serta pengolahannya membutuhkan proses yang rumit, biogas cenderung lebih mudah didapatkan bahannya dan bisa dikelola bahkan jika dilakukan langsung oleh masyarakat tanpa perlu bantuan alat industri yang mahal.

2. Harga yang lebih terjangkau 

Biogas sebagai sumber daya yang dihasilkan dari bahan terbarukan tentu akan selalu bisa memenuhi kebutuhan harian masyarakat. Bahan pencipta biogas bisa dibilang sangat murah. Dengan ketersediaan yang sangat cukup dan harga bahan baku yang sangat murah, tentunya biogas bisa dibeli dengan harga yang lebih terjangkau daripada olahan gas alam atau minyak bumi.

Instalansi biogas

Alat yang paling penting dari instalansi biogas adalah digester yang berfungsi untuk menampung gas metan hasil proses bahan-bahan organik oleh bakteri. Jenis digester yang paling banyak digunakan adalah model continuous feeding, dimana pengisian bahan organiknya dilakukan secara berkelanjutan setiap hari.

Digester, yang terhubung ke penampung biogas
Digester (kiri), Digester, yang terhubung ke penampung biogas (kanan)

Luas/ukuran digester tergantung pada banyaknya kotoran ternak yang dihasilkan dan banyaknya biogas yang diinginkan. Dalam membuat digester, diperlukan bahan bangunan seperti pasir, semen, batu kali, batu koral, bata merah, besi konstruksi, cat, dan pipa prolon.

Satu unit biodigester bervolume 13m3 mampu mengolah kotoran yang berasal dari 1.000 ekor ayam. Satu siklus biodigester biasanya memerlukan kurang lebih 100 kg kotoran ayam basah. Biodigester tersebut akan menghasilkan gas metana yang bisa menggantikan pemakaian 3-4 tabung gas rumah tangga berukuran 12 kg.  Sedangkan pada ternak sapi, rata-rata satu ekor sapi menghasilkan 20 kg kotoran setiap hari dan dapat menghasilkan 0,36 mbiogas.

Proses pembuatan biogas

Setelah digester selesai dikerjakan, maka proses selanjutnya adalah pembuatan biogas dengan cara sebagai berikut:

  1. Mencampur kotoran sapi dengan air hingga terbentuk lumpur dengan perbandingan 1:1 di bak penampungan sementara. Bentuk lumpur ini akan memudahkan kitaketika dimasukkan ke dalam digester.
  2. Memasukkan lumpur ke dalam digester melalui lubang masuk. Pada pengisian pertama, kran gas yangada di atas digester dibuka supaya proses masuknya lebih mudah dan udara yang ada di dalam digester keluar. Pengisian lumpur pertama ini dibutuhkan kotoran sapi dalam jumlah banyak supaya digester penuh.
  3. Tambahkan starter (bakteri) sebanyak 1 liter dan isi rumen segar dari rumah potong hewan sebanyak 5 karung untuk kapasitas digester 3,5-5,0 m2. Setelah digester dalam keadaan penuh, kran gas ditutup supaya terjadi proses fermentasi.
  4. Membuang gas yang pertama kali dihasilkan (termasuk gas CO2) pada hari ke-1 sampai ke-8. Sedangkan hari ke-10 sampai ke-14, baru terbentuk gas metan (CH4) dan CO2 mulai menurun. Pada komposisi CH4 54% dan CO2 27%, biogas akan menyala.
  5. Pada hari ke-14, sudah bisa menghasilkan energi biogas yang selalu terbarukan dan untuk menyalakan api pada kompor gas atau kebutuhannya lainnya. Perlu diketahui bahwa biogas ini tidak berbau kotoran sapi. Berikutnya, digester dapat diisi lumpur kotoran sapi secara berkelanjutan untuk menghasilkan biogas yang optimal.

Masalah kotoran ternak dapat diatasi dengan pembuatan biogas. Efek positifnya sudah pasti mengurangi gangguan kesehatan manusia, ternak, dan pencemaran lingkungan. Selain itu, yang pasti juga adalah menambah nilai ekonomi karena dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar kendaraan, pengganti gas LPG, dan pembangkit listrik.

Demikian artikel tentang biogas ini. Semoga dapat membantu anda dalam memahami arti dai biogas itu sendiri. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan mohon dimaafkan.

Sampai Jumpa di Artikel Yang Selanjutnya!

By Darm

The Fastcoder Blog