cara mengolah sampah organik menjadi pupuk
21 / 100

Pada artikel kali ini saya akan menjelaskan tentang bagaimana cara mengolah sampah organik menjadi pupuk yang bisa anda praktekkan sendiri di rumah.

Sampah Organik

Sampah adalah sisa sisa suatu produk atau barang yang sudah tidak terpakai lagi tetapi masih dapat diubah menjadi barang berharga.

Sampah organik adalah sampah sisa makhluk hidup yang dapat dengan mudah terurai secara alami tanpa campur tangan manusia.

Sampah organik dapat dikatakan sebagai sampah yang ramah lingkungan bahkan sampah dapat diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat jika dikelola dengan baik. Namun jika sampah tidak dikelola dengan baik maka akan menimbulkan penyakit dan bau tidak sedap dari sampah organik yang cepat terurai.

Jenis Sampah Organik

Berdasarkan jenisnya sampah organik dibedakan menjadi dua yaitu sampah organik basah dan sampah kering.

  1. Sampah Organik Basah
    Sampah organik basah adalah sampah organik yang mengandung banyak air. Sampah organik basah misalnya sisa-sisa sayur, kulit pisang, buah busuk, kulit bawang merah dan sejenisnya.

Saya katakan bahwa sampah organik dapat menimbulkan bau yang tidak sedap karena kadar air yang tinggi menyebabkan sampah tersebut cepat terdegradasi.

  1. Sampah Organik Kering
    Sampah organik kering adalah sampah organik yang mengandung sedikit air. Contoh sampah organik adalah kayu, ranting pohon, kayu dan daun kering. Sebagian besar sampah organik sulit untuk didaur ulang, sehingga seringkali dibakar untuk menghancurkannya.

Contoh Sampah Organik

Contoh sampah organik adalah beras, kulit buah, buah dan sayuran busuk, sisa teh/kopi, bangkai hewan dan kotoran hewan/manusia.

Manfaat sampah organik

Jika Anda berpikir untuk mengelola sampah, tentu bisa diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat, lihat saja contoh pemanfaatan sampah organik dan anorganik berikut ini:

Manfaat sampah organik

Sampah organik memiliki banyak manfaat, bisa menjadi sumber pendapatan jika diolah dengan cara yang bermanfaat. Bahkan bisa meminimalisir banyak sampah di TPA. Berikut manfaat sampah organik yang bisa Anda coba:

Sampah Organik Untuk Kompos

Sampah organik seperti buah dan sayuran busuk dapat diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat seperti kompos. Pengolahan sampah organik menjadi kompos tidak terlalu sulit.

Untuk Pakan Tambahan Ternak

Anda mungkin tahu bahwa sampah organik hanya dihasilkan sebagai pakan tambahan untuk kambing, sapi dan kerbau. Namun, sampah organik kini bisa diubah menjadi pelet untuk pakan ayam dan ikan.

Cara Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk

Cara Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk sebenarnya cukup sederhana.

Meskipun dapat dibuat dari sampah rumah tangga, namun bukan berarti semua jenis sampah dapat dijadikan bahan untuk membuat pupuk organik.

Beberapa sampah organik yang dapat diubah menjadi pupuk kompos ini di antaranya ialah:

  • Sampah sisa makanan mulai dari sayur-sayuran hingga daging busuk;;
  • Kertas bekas maupun tisu yang sudah tak terpakai lagi;
  • Dedaunan serta rumput;
  • Potongan kayu;
  • Bumbu dapur kadaluarsa;
  • Bulu hewan yang rontok;
  • Debu dari belakang lemari es;
  • Hingga kotoran hewan peliharaan.

Tentunya sampah ini berjenis organik alias dapat didaur ulang ya, Sahabat Hijau DLH

Ada juga nih beberapa sampah daur ulang rumah tangga namun tak bisa dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos.

Bahan-bahan ini di antaranya ialah:

  • Tumbuhan yang terkenan penyakit;
  • Kertas kado metalik;
  • Boks minuman yang dilapisi bahan metal;
  • Kaca, besi, alumunium
  • Boks kardus makanan bertekstur greasy (seperti boks pizza).
  • Plastik 
  • kaleng bekas makanan/minuman
  • botol

Setelah mengetahui bahan mana yang bisa dan tak bisa dipakai, mari lanjut membahas cara membuat pupuk kompos dari bahan-bahan tersebut.

Cara Membuat Pupuk Kompos dari Sampah Organik Rumah Tangga

Ketika memutuskan untuk membuat pupuk kompos, tentu kita membutuhkan alat dan bahan yang tepat.

Kira-kira apa saja ya alat dan bahan untuk membuat pupuk?

Tak sulit, kamu hanya perlu menyiapkan alat dan bahan berikut:

Alat Membuat Pupuk Kompos

  • Wadah berukuran besar dengan penutup (tong atau ember)
  • Sarung tangan

Bahan Membuat Pupuk Kompos

  • Sampah rumah tangga (bisa sisa makanan atau bekas sayuran)
  • Tanah
  • Air secukupnya
  • Arang sekam
  • kapur
  • Cairan pupuk EM4 sebagai tambahan

Bagaimana?

Alat dan bahannya bisa kamu temukan di rumah bukan?

Langkah Membuat Pupuk Kompos

Tak sabar membuat pupuk sendiri?

Yuk kita ikuti segera cara membuat pupuk kompos berikut ini.

  1. Siapkan sampah rumah tangga yang akan diolah menjadi pupuk kompos.
  2. Pisahkan sampah organik (sisa makanan/dedaunan) dengan sampah plastik. Sampah organiklah yang nantinya akan digunakan sebagai pupuk kompos.
  3. Siapkan wadah berukuran besar untuk membuat pupuk kompos. Jangan lupa bahwa wadah harus dilengkapi dengan penutup agar pupuk yang dibuat tidak akan terkontaminasi.
  4. Masukkan tanah secukupnya ke dalam wadah yang telah diisi dengan sampah organik. Ketebalannya bisa kamu sesuaikan dengan wadah dan banyaknya sampah organik.
  5. Siram permukaan tanah tersebut menggunakan air secukupnya.
  6. Masukkan sampah organik yang telah dicampur arang sekam(optional) dan kapur pertanian ke dalam wadah.
  7. Pastikan sampah disimpan secara merata. Sebisa mungkin ketebalan sampah setara dengan ketebalan tanah
  8. siram dengan air yang telah bercampur EM4
  9. Masukkan lagi tanah ke dalam wadah. Kali ini tanah berperan sebagai penutup sampah.
  10. Tutup wadah dengan rapat dan biarkan sekitar tiga minggu.

Perhatikan hal ini saat membuat pupuk kompos sendiri di rumah:

  • Pastikan wadah pembuat pupuk kompos tidak terkontaminasi oleh air hujan dan hewan.
  • Pastikan juga wadah tak terkena paparan sinar matahari.

Kalau semuanya sudah dilakukan, kini kamu bisa langsung menggunakan pupuk organik ini untuk memupuk semua jenis tanaman yang ada dipekarangan rumah.

“Bagi anda yang ingin membuat pupuk dari sampah organik, anda dapat mengguakan mesin pencacah kompos, alat tersebut dapat anda temukan di rumah mesin.

Sekian, semoga bermanfaat..

By Darm

The Fastcoder Blog