Bingung tentang budidaya rumput odot di lahan kering? pusing karena sudah mencari cara dan tidak bisa? Tenang, pada artikel kali ini saya akan membagikan tutorialnya. Jika kamu penasaran untuk mencobanya, saya akan memberikan tutorial budidaya rumput odot di lahan kering yang sederhana.
Pengertian Rumput Odot
Rumput Gajah Odot atau Rumput Gajah mott elephant merupakan rumput yang tahan terhadap segala kondisi. Di musim panas ketika sapi atau domba membutuhkan pakan yang baik, rumput ini menjadi incaran para petani. Rumput gajah odot mampu bertahan dalam kondisi air yang sulit sekalipun.
Rumput odot berguna untuk sapi/kambing/domba setelah menempuh perjalanan jauh atau sapi yang sedang menderita kekeringan. Rumput odot memiliki kadar air yang tinggi yaitu 80% dengan kandungan protein bahan segar diatas 14%, sehingga sangat bermanfaat untuk menghilangkan dehidrasi sekaligus memberikan energi dan protein yang cukup untuk rekondisi, selain itu teksturnya yang lembut membuat ternak menjadi rakus memakan ramuan tersebut. Semakin banyak Anda makan, semakin stabil cairan tubuh, semakin cepat regenerasinya.
Ciri-ciri Rumput Odote Gajah :
- Pertumbuhan cepat
- Tumbuh dalam rumpun, kecambah atau akar
- Akar yang kuat dan dalam
- Daun dan batang halus dan tidak berbulu
- Kaki lunak mudah dimakan untuk ternak
Kandungan Nutrisi Rumput Gajah Odot:
- Protein kasar 14 %
- Protein kasar daun 14.35%
- Protein kasar batang 8.1 %
- Kadar lemak kasar daun 2.72%
- Kadar lemak kasar batang 0.91
- Digestibility daun 72.68%
- Digestibility batang 62.56%
Budidaya Rumput Odot Di Lahan Kering
1. Persyaratan Lahan
Rumput odot tumbuh di berbagai jenis lahan agroekosistem dengan ketinggian di atas permukaan laut, sangat mudah bukan! Untuk mencapai produksi yang baik adalah dengan mempersiapkan tanah seperti membersihkan tanah dari gulma atau tanaman pengganggu dan perdu agar rumput odot dapat tumbuh dengan optimal. Jika lahan yang akan digunakan untuk menanam rumput odot masih baru atau bekas dari pohon, sebaiknya menggunakan traktor yang bertujuan untuk mengolah lahan secara merata. Kemudian lakukan pemupukan dasar (dibahas lebih detail pada subjudul tentang pemupukan). Selain itu, sebaiknya siapkan tanah dengan membuat gundukan tanah atau biasa disebut gundukan tanah dengan lebar 60-80 cm dan tinggi 20 cm.
2. Pilih Bibit Rumput Odot yang Baik dan Benar.
Benih rumput odot yang baik muncul pada awal batang yang besar dan lebat, dan jumlah anakan atau ruas benih sangat sedikit, benih jenis ini dihasilkan dari tanaman yang memenuhi kebutuhan airnya, karena tanaman air yang rendah akan berproduksi keras, biji kecil dan jarang antar segmen. Kurang lebih 1-3 cm atau lebih, jika sampai 5 cm dapat menghasilkan tanaman yang tumbuh lambat dan kerdil. Lalu bagaimana jika Anda menemukan tunggul kecil? Jika kondisi tanaman terlihat sehat dan pertumbuhannya dapat terstimulasi, karena walaupun batang benihnya besar, jika tidak dirawat maka ujungnya tidak akan sebaik yang seharusnya.
3. Pola Budidaya Rumput Odot Di Lahan Kering
Rumput Odot dapat ditanam secara monokultur atau di daerah yang hanya ditanami rumput Odot. Namun rumput Odot ini dapat ditanam sebagai tanaman sela dengan hijauan lainnya karena tanaman ini memiliki ukuran yang lebih pendek, dan rumput Odot ini dapat digunakan untuk menahan erosi tanah.
4. Penanaman Rumput Odot
Rumput odot ditanam secara monokultur (penanaman berbasis tanaman saja) di satu areal, tetapi di lokasi yang berbeda, petani menemukan tumpang sari dengan tanaman lain di satu lokasi lahan, misalnya ditanam di tepi sawah, atau di antara tanaman pertanian (kelapa). Perhatikan mendapatkan sinar matahari yang cukup. Hal ini dikarenakan rumput odot memiliki tinggi yang relatif lebih pendek jika dibandingkan dengan jenis rumput hijauan unggul lainnya.
Rumput odot ditanam dengan cara menanam stek batang asalkan dua pertiga panjangnya dibenamkan di tengah gundukan dengan kemiringan 300. Jarak minimal yang digunakan adalah 50 cm x 50 cm atau sebaiknya 75 cm dalam barisan dan 75-150 cm antara baris. Jarak tanam dimaksudkan agar jika anakan ditanam dalam satu rumpun, masing-masing memiliki daya tampung hingga 60 anakan sehingga di kemudian hari tidak bergerombol.
5. Pemupukan Rumput Odot
Untuk pemupukan dasar, berikan kompos sekitar 3 ton per hektar lahan. Untuk mempercepat pertumbuhan rumput odot dapat dilakukan pemupukan kembali sekitar 15 hari setelah tanam dengan NPK sebanyak 60kg/ha dan pupuk kandang cair atau urin kambing yang difermentasi. Pada pembuatan pupuk kompos kamu bisa memakai mesin pencacah rumput untuk mencacah daun-daun supaya lebih cepat.
6. Perawatan Tanaman
Perawatan dalam menanam rumput Odot adalah irigasi, penyiangan dan pengendalian hama. Pengairan/irigasi dilakukan pada musim kemarau, tidak hujan dan tanah kering. Tanah yang basah tidak perlu disiram karena tanaman rumput odot yang terlalu lama direndam air bisa membusuk. Rumput odot pada kondisi kekurangan air mempengaruhi batang yang keras, berukuran kecil dan jarang dibagi dengan jarak 1-3 cm sampai 5 cm, menunjukkan bahwa tanaman tumbuh lambat dan kerdil. Jadi, misalnya terjadi kekeringan hingga dua minggu, tidak ada hujan saat tanah mulai mengering, lebih baik menyirami tanaman rumput odot.
7. Panen Rumput Odot
Rumput odot bisa dipanen setelah sekitar 70 hari hingga 80 hari. Ciri khas rumput udot yang siap panen adalah ruas batangnya sepanjang 15 cm. Umur panen pada musim hujan berkisar antara 35-45 hari, pada musim kemarau 40-50 hari. Cara pemanenan rumput ini dilakukan dengan cara memotong rumput pendek sejajar dengan tanah. Namun, panen pertama disarankan dilakukan setelah 60 hari atau lebih atau menunggu sampai batang sekitar 30 cm hingga 40 cm. Untuk memanen rumput odot bisa menggunakan mesin pencacah rumput supaya lebih praktis.
Nah, cukup sekian tutorial budidaya rumput odot di lahan kering pada artikel kali ini. Cukup mudah bukan? Selamat mencoba dan semoga berhasil, dan jika cara dalam artikel ini dapat membantu kamu, jangan lupa untuk membagikan ilmu anda kepada orang-orang di sekitar kamu agar mereka semua dapat mengambil manfaatnya. Sekian dari saya, terima kasih.